Alokasia



                                                 Alocasia



                                                                 
                                      Caladium (Keladi Hias)  


Alokasia merupakan salah satu jenis tanaman liar yang tumbuh di hutan.
Alocasia (alokasia) adalah kerabat Caladium (keladi hias), yang sama-sama bernaung dalam keluarga Araceae (tales-talesan). Jenis ini sering tercampur-aduk dengan istilah keladi.

Alokasia, sangat mirip sekali dengan Caladium (keladi hias), Colocasia (talas bogor) dan Xantoshoma. Keladi lebih banyak menampilkan ragam warna-warni daunnya, namun Alokasia lebih banyak menampilkan keunikan tekstur daunnya, tangkai dan daun alokasia lebih tebal dan kokoh, urat daunnya lebih menonjol dengan warna mencolok, serta beberapa spesies daunnya dilapisi beludru dan berbulu.

Dari segi warna, umumnya daun Alocasia berwarna hijau. Tidak seperti Caladium yang lebih berwarna-warni. Hanya ada beberapa spesies Alocasia yang permukaan bawah daunnya berwarna merah maroon. Sedangkan dari ukuran, daun Alocasia juga lebih besar dari Caladium.

Perbedaan yang mencolok antara keladi dan alokasia terletak pada umbi dan anakan. Anakan pada keladi muncul pada umbi utama, sedangkan anakan pada alokasia muncul pada umbi kecil yang terpisah dengan umbi utama, dengan perantaraan suatu jenis akar.

Media tanam alokasia harus bersifat poros yaitu campuran cacahan pakis, pupuk kambing yang telah disterilkan, dan sekam bakar.
Tanaman ini juga memiliki kekurangan. Perubahan suhu kadangkala membuat daun rusak dan bahkan kemudian layu. Selain itu, pertumbuhan daun relatif memakan waktu.

Alokasia diperbanyak dengan memisahkan umbi kecil terhadap umbi utama. Kemudian tanamlah umbi kecil ini. Setelah 2 minggu hingga 2 bulan, akan muncul daun muda.

Alokasia cocok sebagai tanaman indoor maupun outdoor. Dengan syarat bila ditaruh di luar sebaiknya di tempat yang teduh atau di bawah pepohonan dan tidak kena panas terik matahari.

Beberapa tip untuk mempercantik daun Alocasia Anda:

1. Agar batang Alocasia tidak lunglai.
Panas sangat berpengaruh terhadap kekuatan batang. Alocasia yang cukup mendapat paparan cahaya matahari akan memiliki batang yang kokoh dibandingkan dengan Alocasia yang kekurangan cahaya matahari.
Sedangkan jika ada tangkai daun yang lunglai, pasang penyangga berupa bambu, plastik, atau besi.

2. Memunculkan warna daun.
Warna daun Alocasia yang diletakkan di tempat gelap atau ditanam terlalu dalam tidak sebagus Alocasia yang diletakkan di tempat yang pencahayaannya memadai. Biasanya, warna-warna yang muncul cenderung kusam. Karena itu, unsur pencahayaan perlu mendapat perhatian serius para penggemar Alocasia.

3. Media tanam yang kandungan keasamannya tinggi juga dapat memicu warna daun menjadi gelap. Dengan demikian, aplikasi media tanam yang tepat untuk Alocasia dapat memengaruhi warna yang dihasilkan. Langkah praktis untuk mempercantik warna daun bisa dilakukan dengan mengelap daunnya secara rutin menggunakan cairan leaf-shine yang telah dicampur air. Jika cairan leaf-shine sulit didapat, gunakan susu bubuk atau santan kelapa, hasilnya pun tak kalah kinclong.

Bersihkan juga secara teratur, gulma yang "numpang" tumbuh di media tanam agar tak mengganggu keindahannya.

4. Agar daun rimbun dan kompak.
Agar daun Alocasia tumbuh rimbun, pilih Alocasia yang batangnya telah bertunas. Semakin banyak tunasnya, daunnya akan semakin rimbun.

Selain itu, Anda juga dapat memotong daun-daun yang telah tumbuh, terutama daun-daun yang telah tua, kering, atau posisinya tidak enak dilihat. Misalnya, daun yang jatuh terkulai atau tumbuh melebar. Sebab, pemotongan daun juga mampu memacu pertumbuhan tunas baru, sehingga Alocasia tampak lebih rimbun.






No comments:

Bungaku

Bungaku
Bunga kembang sepatu